Loyalitas Siapp ??
Tugas score
atau lebih tepatnya ramalan kehidupan masa depan, dari susunan kata2 saya di
post ini mungkin jadi gambaran, “ Pantaskah saya? Mampukah saya? ”. dan tema
tugas kali ini adalah LOYALITAS.
Loyalitas à kesetiaan, kepatuhan
Kondisi :
ketika kamu diberikan 20 orang staff dalam organisasi, apa yang akan kamu
lakukan untuk membuat mereka Loyal sampai last organization.
Kita kaji
dulu secara umum, Loyalitas pada seseorang dalam hal bekerja ataupun melakukan
sesuatu bergantung pada beberapa faktor. Sebut saja contoh ketika seorang
kepala keluarga yaitu ayah begitu loyal pada kantornya dan berdedikasi penuh
dalam bekerja karena faktor kebutuhan uang dalam membiayai keluarganya. “time
is money and without it how can we eat” people said. Itu contoh kasar,
masih banyak unsur dan faktor lain seperti suka atau tidak suka, hobby, sesuai
kemampuan, dll. Intinya Loyal berkaitan erat dengan Tujuan. Memberi
mereka satu saja tujuan yang tertanam dalam hati mereka, menggema dalam pikiran
mereka, maka secara otomatis seseorang akan tergerak dengan luar biasa dalam
melakukan sesuatu. Sebut saja tujuan itu teman, atau bahkan sekedar ingin
merasa nyaman atau senang bahkan ingin merasa terpenuhi keinginan diri
sendiri.
Saya akan
coba membahas langkah-langkah yang akan saya coba terapkan kedepannya.
1. Tujuan
Organisasi
Loyalitas
atau kesetiaan tak mungkin tertanam apabila kita sendiri tidak tau apa yang
kita akan lakukan ataupun apa yang akan kita raih kedepannya didalam organisasi
tersebut. Karenanya visi dan misi IKM atau HIMA harus tertanam secara mantap
dalam diri setiap individu staff agar tujuan dan kebermanfaatan suatu
organisasi terasa oleh mereka. Ilmu serta pengalaman juga bagaimana link keluar
bertambah merupakan sesuatu yg mampu dijanjikan ketika kita menjadi ikm/hima
nantinya. Pemaparan ini haruslah diberikan secara berkala agar tujuan tersebut
tidak hilang ketika lelah dalam berorganisasi menghantui sehingga hati
senantiasa Ikhlas.
2.
Kekeluargaan
Setiap
manusia ditakdirkan menjadi makhluk sosial, begitu juga organisasi yang
ditakdirkan untuk menjadi wadah keluarga tersebut. Banyak hal yang bisa kita
lakukan untuk bisa menjadi wadah keluarga dimana ia menjdi tempat suka dan duka
serta memberikan kenyamanan bagi para staff untuk bersandar. Bonding berkala
agar kekeluargaan terjaga merupakan salah satu cara yang paling kongkrit dalam
menjaga rasa kekeluargaan. Bentuk bonding harus dibuat sekreatif mungkin yang
melibatkan elemen-elemen kehidupan sehari-hari yg mungkin sangat dirindukan
sebagai anak kesehatan misalkan nonton, piknik, dan macam2 lainnya.
3. Belajar
bersama
Disamping
dalam hal organisasi dan bermain, akademik merupakan suatu hal yang tak akan
terlupakan selama kita berada di AKBID. Ia menjadi unsur hectic dan
unsur kegalauan seseorang dalam berorganisasi. Justru unsur tersebut yang bisa
kita manfaatkan sebagai langkah konkrit dalam menyatukan staff dan memberikan
rasa nyaman dan peduli dengan mereka. Belajar bersama bukan berarti kita
mengajari yang lebih muda tapi bisa dengan memberikan rincian gambaran
pengalaman serta draft2 yg mampu membantu mereka belajar. Hal ini insyaallah
efektif layaknya kakak turunan yang diterapkan di sebuah Ikm.
4. Komunikasi
Komunikasi
yang terjalin antar sesama tak pernah luput dari hal yg harus kita bina dari
awal. Media2 mampu menghubungkan serta memudahkan kegiatan berorganisasi dan bisa
digunakan sebagai sarana ajang untuk lebih akrab dari segi apapun sehingga
hubungan terus berjalan dengan baik. Media facebook, twitter, skype, ym,
blogger dan juga buku curhat komunikasi bisa menjadi langkah konkrit kedepan.
Follow up serta update informasi pun menjadi langkah agar seseorang tidak
merasa tertinggal.
Empat langkah
diatas adl wujud yang akan diterapkan organisasi agar staffnya bisa loyal dalam
bentuk proker2 nyata. tapi tentu saja tidak hanya dalam bentuk itu yg bisa
membuat seseorang loyal bukan? seorang pemimpin mampu memberikan sebuah
motivasi bahkan sebagai role model agar semua staff menjadikannya sebuah tujuan
untuk dicapai. jadi harus seperti apakah pemimpin itu dalam meloyalkan
staff2nya.
1. Pendekatan
Intrapersonal
Dengan
mengobrol atau share atau saling bertukar pikiran mampu membuat staff2 percaya
dan terbuka dengan pemimpinnya hingga terbentuknya jalinan organisasi yang
baik.
2. Jangan
tergrup
20 orang
staff bukan jumlah yang sedikit dan berbagai perbedaan pasti akan muncul. Inilah
yang harus disiasati ketika kerja sama antar keseluruhan anggota yang kompak
menjadi tujuan kita. Cobalah mulai mengelompokkan secara kecil orang2 yang
dirasa masih asing satu sama lain dengan kita sebagai kontroler bagaimana
mereka berkerja dan berkomunikasi. Insyaallah ketika dijadikan sebuah
keseluruhan grup besar, akan terbina kerjasama yang baik
3. Reward and
Punishment
Disiplin
merupakan hal yang wajib kita miliki dan dipatuhi begitu juga dalam hal
berorganisasi. Ketepatan waktu, etos kerja haruslah diberi suatu apresiasi yg
mewakili rasa hormat dan menghargai kita pada apa yang telah mereka lakukan. Mulailah
dari hal terkecil terlebih dahulu agar disiplin perlahan tertanam pada diri
mereka.
4. Brain
Storm
Organisasi
tak mungkin berjalan dengan ide satu orang saja, teruslah bertanya teruslah
meminta dan teruslah berpendapat agar setiap orang merasa memiliki organisasi.
Brain storm segala hal terkait Ikm/Hima bisa menjadi sarana semua orang untuk
ikut andil dalam peran di organisasi ini.
Notes : step
by step diatas baik dari segi organisasi maupun sebagai leader yang menekankan
dan tujuan serta rasa kepemilikan di sebuah organisasi insyaallah mampu
meningkatkan loyalitas semua staff sampai akhir kepengurusan bahkan seumur
hidup mereka kelak. Motivasi serta pendekatan dari sisi agama atau semangat
pengabdian serta keikhlasan bisa menjadi pemanis di setiap harinya.
“Change can
only come when we stand together as one”