Mei 26, 2012

Sebuah Loyalitas


Loyalitas Siapp ??

Tugas score atau lebih tepatnya ramalan kehidupan masa depan, dari susunan kata2 saya di post ini mungkin jadi gambaran, “ Pantaskah saya? Mampukah saya? ”. dan tema tugas kali ini adalah LOYALITAS.

Loyalitas à kesetiaan, kepatuhan

Kondisi : ketika kamu diberikan 20 orang staff dalam organisasi, apa yang akan kamu lakukan untuk membuat mereka Loyal sampai last organization.

Kita kaji dulu secara umum, Loyalitas pada seseorang dalam hal bekerja ataupun melakukan sesuatu bergantung pada beberapa faktor. Sebut saja contoh ketika seorang kepala keluarga yaitu ayah begitu loyal pada kantornya dan berdedikasi penuh dalam bekerja karena faktor kebutuhan uang dalam membiayai keluarganya. “time is money and without it how can we eat” people said. Itu contoh kasar, masih banyak unsur dan faktor lain seperti suka atau tidak suka, hobby, sesuai kemampuan, dll. Intinya Loyal berkaitan erat dengan Tujuan.  Memberi mereka satu saja tujuan yang tertanam dalam hati mereka, menggema dalam pikiran mereka, maka secara otomatis seseorang akan tergerak dengan luar biasa dalam melakukan sesuatu. Sebut saja tujuan itu teman, atau bahkan sekedar ingin merasa nyaman atau senang bahkan ingin merasa terpenuhi keinginan diri sendiri. 

Saya akan coba membahas langkah-langkah yang akan saya coba terapkan kedepannya.

1. Tujuan Organisasi
Loyalitas atau kesetiaan tak mungkin tertanam apabila kita sendiri tidak tau apa yang kita akan lakukan ataupun apa yang akan kita raih kedepannya didalam organisasi tersebut. Karenanya visi dan misi IKM atau HIMA harus tertanam secara mantap dalam diri setiap individu staff agar tujuan dan kebermanfaatan suatu organisasi terasa oleh mereka. Ilmu serta pengalaman juga bagaimana link keluar bertambah merupakan sesuatu yg mampu dijanjikan ketika kita menjadi ikm/hima nantinya. Pemaparan ini haruslah diberikan secara berkala agar tujuan tersebut tidak hilang ketika lelah dalam berorganisasi menghantui sehingga hati senantiasa Ikhlas.

2. Kekeluargaan
Setiap manusia ditakdirkan menjadi makhluk sosial, begitu juga organisasi yang ditakdirkan untuk menjadi wadah keluarga tersebut. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk bisa menjadi wadah keluarga dimana ia menjdi tempat suka dan duka serta memberikan kenyamanan bagi para staff untuk bersandar. Bonding berkala agar kekeluargaan terjaga merupakan salah satu cara yang paling kongkrit dalam menjaga rasa kekeluargaan. Bentuk bonding harus dibuat sekreatif mungkin yang melibatkan elemen-elemen kehidupan sehari-hari yg mungkin sangat dirindukan sebagai anak kesehatan misalkan nonton, piknik, dan macam2 lainnya.

3. Belajar bersama
Disamping dalam hal organisasi dan bermain, akademik merupakan suatu hal yang tak akan terlupakan selama kita berada di AKBID. Ia menjadi unsur hectic dan unsur kegalauan seseorang dalam berorganisasi. Justru unsur tersebut yang bisa kita manfaatkan sebagai langkah konkrit dalam menyatukan staff dan memberikan rasa nyaman dan peduli dengan mereka. Belajar bersama bukan berarti kita mengajari yang lebih muda tapi bisa dengan memberikan rincian gambaran pengalaman serta draft2 yg mampu membantu mereka belajar. Hal ini insyaallah efektif layaknya kakak turunan yang diterapkan di sebuah Ikm.

4. Komunikasi
Komunikasi yang terjalin antar sesama tak pernah luput dari hal yg harus kita bina dari awal. Media2 mampu menghubungkan serta memudahkan kegiatan berorganisasi dan bisa digunakan sebagai sarana ajang untuk lebih akrab dari segi apapun sehingga hubungan terus berjalan dengan baik. Media facebook, twitter, skype, ym, blogger dan juga buku curhat komunikasi bisa menjadi langkah konkrit kedepan. Follow up serta update informasi pun menjadi langkah agar seseorang tidak merasa tertinggal.

Empat langkah diatas adl wujud yang akan diterapkan organisasi agar staffnya bisa loyal dalam bentuk proker2 nyata. tapi tentu saja tidak hanya dalam bentuk itu yg bisa membuat seseorang loyal bukan? seorang pemimpin mampu memberikan sebuah motivasi bahkan sebagai role model agar semua staff menjadikannya sebuah tujuan untuk dicapai. jadi harus seperti apakah pemimpin itu dalam meloyalkan staff2nya.

1. Pendekatan Intrapersonal
Dengan mengobrol atau share atau saling bertukar pikiran mampu membuat staff2 percaya dan terbuka dengan pemimpinnya hingga terbentuknya jalinan organisasi yang baik. 

2. Jangan tergrup
20 orang staff bukan jumlah yang sedikit dan berbagai perbedaan pasti akan muncul. Inilah yang harus disiasati ketika kerja sama antar keseluruhan anggota yang kompak menjadi tujuan kita. Cobalah mulai mengelompokkan secara kecil orang2 yang dirasa masih asing satu sama lain dengan kita sebagai kontroler bagaimana mereka berkerja dan berkomunikasi. Insyaallah ketika dijadikan sebuah keseluruhan grup besar, akan terbina kerjasama yang baik

3. Reward and Punishment
Disiplin merupakan hal yang wajib kita miliki dan dipatuhi begitu juga dalam hal berorganisasi. Ketepatan waktu, etos kerja haruslah diberi suatu apresiasi yg mewakili rasa hormat dan menghargai kita pada apa yang telah mereka lakukan. Mulailah dari hal terkecil terlebih dahulu agar disiplin perlahan tertanam pada diri mereka.

4. Brain Storm
Organisasi tak mungkin berjalan dengan ide satu orang saja, teruslah bertanya teruslah meminta dan teruslah berpendapat agar setiap orang merasa memiliki organisasi. Brain storm segala hal terkait Ikm/Hima bisa menjadi sarana semua orang untuk ikut andil dalam peran di organisasi ini.

Notes : step by step diatas baik dari segi organisasi maupun sebagai leader yang menekankan dan tujuan serta rasa kepemilikan di sebuah organisasi insyaallah mampu meningkatkan loyalitas semua staff sampai akhir kepengurusan bahkan seumur hidup mereka kelak. Motivasi serta pendekatan dari sisi agama atau semangat pengabdian serta keikhlasan bisa menjadi pemanis di setiap harinya. 

“Change can only come when we stand together as one”