Sering kali hidup memiliki warna, manis, asam, pahit, hingga pada akhirnya nanti akan kembali padaNya. Hiduplah seperti lilin yang slalu menerangi dan rela membakar dirinya. Kenapa jarang orang mengatakan : tirulah pohon kelapa yang tetap bisa tumbuh berkembang tapi tetap bisa memberikan manfaat dari akar hingga daunnya. Semboyan itu sering kali muncul dalam kehidupan dan sebenarnya bukan hal yang baru bagi kita semua. Kita ambil contoh yaitu lilin. Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: mka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit lilin tersebut padam.
Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga berbicara: “Aku adalah Cinta.” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yg mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka Lilin ketiga padam.
Tanpa terduga, seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan, ia berkata: “Ehh, apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia menangis tersedu-sedu. Dengan terharu Lilin keempat berkata:
Jangan takut, jangan menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya :
“Akulah HARAPAN”
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya,,
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita dan dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya !! Trust it ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar